Citra Perempuan dalam Sosok Seorang Istri
Di balik keberhasilan seorang laki-laki tersimpan kekuatan dorongan seorang perempuan. Itu adalah ungkapan sebuah pepatah lama. Memang tak dapat dipungkiri bahwa perempuan dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan penting. Ada sisi feminim yang dimiliki seorang perempuam yang bisa menjadi kekuatan dan kelemahan dalam waktu yang bersamaan.
Wanita punya kekuatan untuk memesona laki-laki, dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatanya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menangis, dia mampu menyanyi saat menangis, menangis saat tertawa bahkan tertawa saat ketakutan. Dia mampu berkoran untuk orang yang dia cintai. Mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia menerjunkan diri untuk keluarganya. Dia menangis saat anaknya menjadi pemenang, dia girang dan bersorak melihat kawannya tertawa, dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya sakit mendengar berita sakit dan kematian tapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi masalah. Dia tahu dan percaya sebuah pelukan dapat menyembuhkan luka.
Citra seorang perempuan akan tersamar dalam setiap posisinya. Sebagai seorang gadis kecil, seorang remaja, seorang ibu, seorang istri ataupun nenek. Itulah perempuan. Di dalam novel Taiko, seorang perempuan bernama Nene akan menjadi objek pemaparan penyusun kali ini. Siapa dia, seperti apa dan bagaimana dia akan dipaparkan sebagai berikut:
A. Siapakah Nene?
Nene adalah anak dari pasangan Asano Mataemon dengan Okoi. Dia terlahir sebagai bangsawan pengikut marga Oda yang menjadi junjungan orang tuanya. Nene secara resmi diperkenalkan dalam novel Taiko pada penghunjung buku I di bawah judul “Bangsawan Pandir.” Meskipun sebelumnya dikatakan bahwa Nene sudah sering mendapat surat dari Tokichiro Kinoshita (Toyotomi Hideyoshi). Namun pada saat itu namanya belum menjadi salah satu tokoh yang secara tertulis ada di novel Taiko.
Nene adalah seorang perempuan yang menawan,mata yang indah bersinar dan raut wajah yang halus. Dia seorang perempuan yang jauh di atas rata-rata. Dan hal tersebut didukung oleh kecantikan hatinya yang dipadukan oleh kepintaran dan kebijaksanaan seorang perempuan yang dimilikinya.
B. Kisah Cinta Nene
Kehidupan cinta Nene diawali ketika Hideyoshi Toyotomi mengiriminya surat. Walaupun dikatakan kemudian bahwa pada awalnya surat-surat bersama hadiah-hadiah tersebut tidak mendapat respons positif dari ibu Nene namun bisa disimpulkan bahwa dari situlah bermula Nene menyukai pribadi seorang Hideoshi Toyotomi. Ayahnya pun, awalnya tidak merestui adanya hubungan diantara mereka. Hal tersebut disebabkan karena keberadaan Maeda Inuchiyo yang dianggapnya lebih pantas untuk Nene. Namun dikemudian hari dengan seorang perantara akhirnya masalah tersebut bisa diatasi hingga akhirnya Nene dan Toyotomi Hideyoshi menikah. Setelah menikah, kehidupan cinta keduanya diwarnai dengan lika-liku warna peperangan.
Kehidupan seorang istri yang sesungguhnya baru dimulai.Sebelum Jepang bersatu, Nene lebih banyak menjalani hidupnya tanpa suami disampingnya. Dia berperan sebagai istri yang mendukung suaminya dari balik layar. Dia menjadi istri yang luar biasa untuk mengatur kehidupan benteng sementara suaminya berada di medan perang. Kenyataan bahwa suaminya memiliki banyak gundik tidak membuat rasa cintanya terhadap suaminya berkurang. Walaupun pil-pil pahit itu harus dilihatnya setiap hari.Pada akhir kisah novel Taiko hal itulah yang kemudian menjadikan adanya cekcok yang sangat jarang terjadi diantara keduanya. Namun apapun itu, cinta mereka tetap utuh dan tidak ada yang mampu mengubah Nene adalah istri pertama dan istri kesayangan Toyotomi Hideyoshi.
C. Nene Menurut Toyotomi Hideyoshi
Nene adalah perempuan yang memiliki profil elok. Dia memiliki keanggunan yang tidak dibuat-buat dan dia tidak genit seperti perempuan-perempuan lainnya yang pura-pura malu atau banyak lagak. Dan ungkapan yang diberikan Toyotomi Hideyoshi untuk memuji keberanian Nene ketika mengatakan keinginan hatinya kepada orang tuanya adalah “luar biasa.” Mengingat pada saat itu, perempuan dituntut untuk menjadi sosok yang hanya tahu urusan dapur.
Nene adalah perempuan yang sangat tepat untuknya, dia sudah membuktikan di awal pernikahan mereka. Lebih dari itu, kasih sayangnya kepada ibunya juga membuat Toyotomi Hideyoshi menyayangi Nene lebih dari gundik-gundiknya. Baginya, Nene lebih dari sekedar istri, ia adalah perempuan yang bisa berperan sebagai seorang saudara, teman dan seorang ibu dalam waktu yang bersamaan. Keluruhan budi yang dimilikinya membuat Toyotomi Hideyoshi bangga memiliki dia sebagai seorang istri. Fakta bahwa ia tidak memiliki anak dari Nene tidak membuat kurang sedikit pun rasa cintanya terhadap Nene.
D. Nene Menurut Penyusun
Dia wanita yang layak menjadi istri seorang Taiko. Ketertarikannya pada awalnya kepada Toyotomi Hideyoshi tulus berdasarkan kata hatinya bukan karena kata orang tuanya ataupun karena kedudukan. Kemungkinan besar gaya bahasa Toyotomi Hideyoshi-lah yang akhirnya kemudian membuat Nene menyukainya dan membuatnya berani mengambil keputusan di depan orang tuanya. Kesetiaan yang dipadukan dengan kebijakan seorang istri menjadikan dia sosok istri yang ideal bagi Toyotomi Hideyoshi yang memiliki kesibukan yang luar biasa.
Namun Nene sendiri seorang perempuan yang pintar menempatkan diri dalam sosok dan lingkungan suaminya. Dia tahu betul siapa dan hal-hal apa yang sangat berarti dalam hidup Toyotomi Hideyoshi. Sehingga bagaimanapun caranya dia akan melindungi hal-hal tersebut. Walaupun dalam kehidupan sehari-harinya, perhatian suaminya lebih terpusat kepada urusan negara namun hal tersebut tidak membuat kesetiaannya sebagai seorang istri berkurang. Terlahir dalam lingkungan samurai membuatnya memahami posisinya sebagai seorang istri. Tidak heran jika dia mampu membuat dirinya menjadi istri kesayangan sang Taiko. Di atas semua itu, Nene adalah figur seorang istri idaman di segala zaman.
E. Biografi Singkat
Menurut sebuah situs (History Of Lifetime Achievement ) Nene (1546-1624) adalah seorang perempuan bangsawan di masa Sengoku dan periode Edo. Dia adalah wanita yang dikenal cantik, pintar, dan yang menikahi Toyotomi Hideyoshi.. Pada tahun 1561 dia menikahi Toyotomi Hideyoshi, seorang lelaki yang menjadi Taiko (pemersatu Jepang). Dia menjadi Istri kesayangan Toyotomi Hideyoshi. Dia mendapatkan gelar Kita no Mandokoro. Nene sebagai istri Hideyoshi sangat membantu perjuangan suaminya karena dia mempunyai hubungan keluarga dengan sebagaian pengikut Hideyoshi yang merupakan keluarga samurai. Diantaranya Sugihara Ietsugu (paman dari Nene), Kinoshita Iesada ( Kakak lelaki Nene), Asano Nagamasa (Kakak ipar Nene). Mereka ini nantinya merupakan pengikut Hideyoshi yang mempunyai peranan penting dalam pihak Toyotomi. Walaupun Nene tidak mempunyai seorang anak dari Hideyoshi, tetapi dia dikenal karena kepandaiannya dimasa itu karena dia sering memberikan nasihat kepada Hideyoshi tentang pemerintahan melalui surat-suratnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar